ketika cinta berbalas

suer !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ini bukan judul novel baru. sama sekali bukan . juga bukan judul film yang mau tayang. ini hanya sekedar isi hati .
Saya masih ingat ada seorang sahabat yang menulis artikel dengan judul
“Cinta tak terbalas”. Ya, jika udah bicara tentang “CINTA” , tidak
akan pernah ada kata akhirnya, karena CINTA adalah anugerah yang indah
sekaligus bikin gelisah.

Cinta tak/belum terbalas mungkin menyakitkan .. bikin penasaran …
sekaligus berbunga angan-angan, “andaikan dia mau sama aku..”, “apa
dia tahu perasaanku ya ?”.Mau tidak mau, kita dipaksa untuk mengakui
dengan jujur…. , tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul
berganti-ganti.

Bila si dia menunjukkan respon ke arah “sana”, hati kita langsung
“kling-kling” bersinar cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan
.. “o, ternyata benar .. dia juga punya perasaan sama”, “tuh, hanya
aku yang dapat perhatian seperti itu…bla bla..bla “. Lagi, kalau si
dia yang bikin kita kebat-kebit cuek dalam satu hari, hati tanpa
dikomando bilang “tuh kan, aku mah ge-er aja… “, “ah, ternyata dia
nggak suka ma aku”. Lingkaran ini akan selalu berputar tak
berkesudahan bila kita tidak bertanya langsung kepada si dia (karena
takut resikonya ditolak).

Setuju sekali dengan pendapat sang ukthi, betapa naifnya hanya karena
cinta pada satu orang, kita melupakan cinta dari orang-orang yang
telah memberikan cinta sejatinya dari orang tua, saudara, sahabat,
guru-guru, dll.

Nah, sekarang bagaimana kalau CINTA BERBALAS ? Apakah memang seperti
gambaran orang-orang yang patah hati karena cinta mereka bertepuk
sebelah tangan ? Cinta yang berbalas itu indah dan membahagiakan ?.

Cinta. Anugerah terindah itu pasti akan pernah mampir kepada manusia,
makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan. Kita juga tidak
pernah berencana untuk mencintai seseorang. Cinta itu datang tak
terduga, mengalir begitu saja dan paling parah.. sukar untuk
menghentikannya.! Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita… dan
bluss !! ternyata… CINTA ITU BERBALAS! Benar-benar indahkah ?

Membahagiakan kah ? Ternyata dari beberapa hasil survey, didapat
kesimpulan “Cinta yang berbalas juga tidak selamanya sesuai harapan”.
ILMU, yang dilengkapi oleh kejujuran hati nurani yang dititipkan oleh
SANG PEMILIK CINTA membuat kita gelisah : takut zina hati sekaligus
menikmati gejolak perasaan yang bervariasi.

Hari-hari dipenuhi keraguan.. di saat kita gembira bertemu dengan
“dia”, di saat itu pula rasa “takut” hadir, di saat kita
merindukannya, di saat itu pula kita merasa malu karena kita jarang
mengingat pemiliknya, Ar-Rahman. Pergulatan batin akan jadi sangat
melelahkan jika kita tidak berusaha untuk “mempertahankan” diri sekuatnya.

Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan keinginan untuk menikah
dalam restu orang tua, mereka punya solusi : SEGERA MENIKAH !.
Berbahagialah bagi sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti
ini.

Nah, bagi yang belum punya kemampuan ? atau yang jatuh cinta pada yang
nggak seakidah, atau yang belum direstui orang tua untuk segera
menikah, atau lagi, yang jatuh cinta pada tunangan, suami atau isteri
orang lain ? Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!, bukan berarti Allah
nggak sayang sama kita, memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru
kita adalah orang-orang yang terpilih untuk membuktikan kesungguhan
cinta kepada-Nya. Lalu ?

Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta yang sesaat ini ? Ayo
sobat ! Cinta sesungguhnya terbingkai dalam mahligai pernikahan. Dalam
bingkai itulah kita benar-benar berhak mengekspresikan seluruh
perasaan cinta yang ada… untuk meraih cinta-Nya yang Agung. Lamar atau
minta dilamar, hanya itu pilihan.

Jangan terjebak CINTA SEMU !! Jika nama “dia” hadir tanpa diundang,
segera ganti dengan istighfar dan sibukkan diri dengan aktifitas yang
membutuhkan konsentrasi. Berhati-hatilah dengan hati yang melambung
tinggi karena akan sangat sakit bila terhempas.

Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama jadi renungan.
Mudah-mudahan kita bisa menikmati CINTA yang dianugerahkan-Nya dengan
rasa syukur yang dalam, membuat kita makin mencintai-Nya dalam setiap
hembusan nafas, berusaha mempertahankan zikrullah agar tidak berganti
dengan nama si “dia”.

Mari nikmati CINTA hanya untuk mengharap balasan cinta dari Sang
Pemilik Cinta, karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan kita.
(fad)***

Komentar