israel gak bergeming, tanya kenapa ???

Mari sejenak kita renungkan...

Suatu ketika, dalam sebuah wawancara antara wartawan dengan juru bicara tentara Israel , Letnen Ari Goldberg,

Saat wartawan bertanya apakah Israel tidak takut pada tindakan yang bakal diambil oleh negara-negara Muslim sebagai aksi solidaritas dengan Gaza , Lt.

Goldberg mengatakan,
"Buat apa kita takut pada Muslim di lain negara? Apakah mereka peduli pada warga di Gaza? Secara lisan, mereka mengutuk Israel, tetapi pada saat demo di jalan, hanya beberapa ribu orang muncul."

Ketika wartawan bertanya kembali tentang ancaman lain dari negara Muslim, seperti pemboikotan terhadap produk-produk Israel dan Amerika, Lt.

Goldberg mengatakan,
"Buat apa takut? Lihat saja di negara-negara Muslim sekarang. Semuanya lagi sibuk menghabiskan uang mereka dengan berpesta-pesta, menginap di hotel mewah, berlibur keluar kota, membeli petasan dan kembang api, semuanya untuk merayakan tahun baru! Mereka tidak bisa kompak seperti kita di Israel, dan kalau ada orang yang coba kumpulkan sumbangan untuk warga Gaza, semua Muslim akan mengatakan uangnya telah dihabiskan untuk pesta tahun baru.
Oleh karena itu, Buat apa kita takut pada mereka?"

Komentar dari juru bicara tentara Israel di atas pada dasarnya adalah fiksi dan rekayasa saja.
Hal tersebut tidak lain sebagai lecutan pada kita sudah seberapa jauh kita peduli pada SAUDARA KITA di Palestina...

Sayangnya,Dalam pemantauan di manca negara, pernyataan dari juru bicara tentara Israel itu dinilai cukup benar.

Selama beberapa hari terakhir, Kaum Muslim di mancanegara telah menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas menyambut dan merayakan tahun baru Nasrani, sedangkan tahun baru Islam lewat begitu saja tanpa gebyar yang sama.

Kebanyakan orang Muslim telah menghabiskan uangnya untuk berpesta-pesta dan libur keluar kota , sehingga mereka tidak bisa berikan bantuan untuk korban di Gaza .

Uang kembang api: ratusan ribu.
Uang libur keluar kota : jutaan.
Uang untuk korban Gaza ?
Sepuluh ribu, bahkan seribu saja.

TANYA KENAPA?

(Hanya sebuah perenungan saja, untuk anda, kita.)

Komentar